IndonesiaOne.org – Para Pekerja Seks Komersial atau biasa yang disingkat dan disebut PSK, ternyata memiliki kisah yang cukup pilu. Mengutip dari tribunpekanbaru.com, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengatakan : “Mereka saya temui, katanya semalam katanya mereka dipaksa melayani 19 sampai 20 pelanggan. 19 sampai 20 pelanggan semalam, bukan kah ini bent k eksploitasi yang memperdagangkan manusia terutama perempuan diluar batas-batas kemampuan seseorang untuk bisa melakukan hal-hal yang semesti memang tidak seyogyanya dilakukan,” ungkap Khofifah di Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015).
Dua PSK yang dimaksud Khofifah tanpa menyebutkan nama itu, saat ini sudah berada di save house Kemensos. Dari kesaksian dan kondisi dari kedua anak yang telah bekerja di dunia gelap tersebut, khofifah menyimpulkan, bahwa dalam praktek prostitusi mengandung unsur perdagangan manusia, perbudakan, dan kriminalitas. Mereka dipaksa melayani tamu walaupun dalam kondisi pendarahan parah.
Mungkin ini hanya sebagian kecil kasus dari maraknya eksploitasi wanita yang ada di Indonesia. Oleh karena itu betapa pentingnya peranan tiap keluarga untuk memberikan teladan dan pendidikan seks yang benar. Walaupun tidak bisa dipungkiri, ada banyak dari wanita yang akhirnya memilih menjadi PSK sejak usia dini karena alasan perekonomian.
Sebagai bentuk pencegahan awal agar kasus – kasus seperti ini tidak terulang, keluarga tetap memainkan peranan yang sangat penting. Ketika ayah dan ibu dapat memainkan peranan yang tepat dan benar, maka seorang anak akan menemukan tujuan hidupnya yang mulia. Karena tidaklah mungkin sang pencipta menciptakan wanita untuk menjadi PSK. Dengan adanya keluarga yang menjunjung tinggi nilai – nilai luhur dan kebenaran, maka setidaknya keluarga tersebutlah yang akan menjadi patokan untuk sang anak bertingkah laku menjadi pribadi yang berjalan dalam jalan yang benar.
