IndonesiaOne.org – Ada banyak peristiwa hidup yang membuat kita jadi sakit hati, dendam, kecewa, ataupun takut. Biasanya rasa itu disebut dengan ‘trauma’. Semua orang tentunya tidak mau terus dibayangi oleh trauma masa lalu. Dan ingin sekali menghilangkan rasa trauma tersebut. Pertanyaannya, bagaimana cara menghilangkan trauma?
Sebelum kita membahas cara menghilangkau trauma, ada baiknya kita mulai mengenali apa – apa saja efek buruk dari trauma masa lalu yang kita alami.
- Biasanya kita jadi orang yang tidak berani mengambil keputusan tegas.
Maunya menjadi follower saja. Alhasil hidup kita begitu – begitu saja. Tidak ada kemajuan yang signifikan. Datar, stabil, tanpa ada target – target pencapaian yang jelas dan terukur.
- Kita menjadi orang yang mudah tersinggung.
Penyebabnya bukan karena orang lain yang salah, melainkan diri kita yang masih menyimpan trauma. Ibarat luka yang masih meganga dan sering tersenggol. Rasa sakit itu muncul karena luka/trauma tersebut.
- Memancarkan aura negatif.
Entah mengapa orang yang menyimpan trauma tertentu pasti memiliki daya yang kuat untuk menularkan emosi negatif yang tersimpan. Mukanya murung dan terlampau sedih. Ada juga yang gembira tapi berlebihan sehingga mudah berubah ke emosi negatif dengan cepat. Emosinya menjadi labil.
- Sulit untuk bergaul.
Penyebabnya karena ia kehilangan rasa percaya pada orang lain. Pikirannya selalu curiga dan merasa diri tidak aman. Inilah yang membuat dirinya kehilangan banyak teman.
- Ambisius berdasarkan dendam
Hal ini terjadi dikarenakan ada niat untuk membuktikan pada orang – orang yang pernah menyakiti, menyepelehkan, atau menghancurkan dirinya di masa lampau. Ia menjadi pekerja keras yang tidak seimbang demi mencapai kesuksesan. Apapun caranya ia akan tempuh asalkan ia bisa membuktikan bahwa dirinya lebih dari orang lain.
Baca juga : 10 Ciri Seseorang Yang Ternyata Hatinya Sedang Terluka !
Pastinya kelima hal di atas akibat trauma tidaklah kita inginkan terus terjadi dalam diri kita. Kita sudah merasa lelah dan capekmengalami kondisi tersebut. Dan ingin segera menghilangkan trauma yang ada. Bagaimana caranya?
-
Mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain.
Hal ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi jika kita pernah disakiti dengan cara yang parah. Tidak hanya penganiayaan secara verbal, melainkan juga secara fisik, atau kerugian material yang membuat kita jadi jatuh miskin. Itu semua membuat rasa trauma semakin kuat dan sulit menghilangkannya. Memang, mengampuni dan melupakan tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi semudah “membuang kotoran yang menempel di tubuh”. Ketahuilah, dendam, sakit hati, kekecewaan, itu semua adalah kotoran. Sama halnya dengan kotoran yang menempel di tubuh kita, pasti secara reflek kita akan berupaya menyingkirkannya. Apalagi jika itu kotoran yang berbau. Tidak ada keinginan untuk berlama – lama membiarkannya berada di tubuh, pasti segera kita singkirkan. Itulah sikap yang seharusnya kita lakukan. Membuang dendam, amarah, dan kecewa dengan cara mengambil keputusan untuk mengampuni dan melupakan.
-
Melatih pikiran untuk menangkap hikmah di balik peristiwa buruk.
Jika teringat kembali mengenai peristiwa buruk yang kita alami, segeralah mencari hikmah di sana. Berhentilah berfokus pada sakit hati yang kita rasa. Tapi mulailah berpikir dengan tenang, dan mengijinkan nurani menuntun kita untuk mendapatkan hikmah. Pasti dibalik peristiwa buruk ada hikmah di sana. Minimal kita bisa mengetahui letak kesalahan yang kita lakukan dan tindakan untuk memperbaikinya. Sehingga kita bisa menolong orang lain untuk tidak melakukan kesalahan yang sama seperti kita dan bisa mengetahui cara menghilangkan trauma.
-
Menghadapi peristiwa yang serupa dengan keberanian.
Biasanya peristiwa dan kondisi yang sama seringkali terjadi pada masa kini. Seolah kita diperhadapkan kembali dengan situasi yang pernah membuat kita trauma. Pada saat itulah harus kita pakai menjadi kesempatan untuk menghadapinya dengan berani. Jangan menghindar atau lari. Tetaplah bertahan demi menghilangkan rasa trauma.
-
Sering memperkatakan hal positif.
Saat kita menghadapi situasi yang mirip dengan kondisi yang pernah membuat kita traum di masa lampau, selain kita harus mengambil keputusan untuk menghadapinya, kita pun harus menggunakan mulut kita untuk memperkatakan hal yang positif. Katakan ; saya bisa, saya mampu, saya sanggup! Pokoknya ucapkan hal yang positif sampai kita bisa merasakan segala emosi negatif berubah menjadi positif. Jangan berhenti berkata – kata sebelum terjadi perubahan emosi. Setelah itu rasa trauma yang ada akan hilang dengan sendirinya. Perasaan negatif – perasaan negatif seperti “ditelan” oleh perasaan positif.
-
Berteman/bergaul dengan komunitas yang positif.
Ini menjadi sangat penting. Sebab pergaulan yang buruk justru akan membuat kita semakin merasakan trauma yang mendalam. Jika kita curhat kepada teman – teman yang juga belum sembuh dari trauma, maka trauma di dalam kita tidak akan pernah hilang. Justru bertambah. Jadi berhati hatilah dalam memilih teman curhat, carilah komunitas yang positif untuk memastikan trauma dalam diri kita tidak muncul kembali, melainkan hilang untuk selamanya.
Itulah 5 cara menghilangkan trauma. Cobalah langkah demi langkah dengan tekun sambil percaya kepada Tuhan yang sanggup menyembuhkan luka yang mendalam.
Baca juga : EGO Versus TEKAD untuk Berubah !!!
Baca juga : Cari Melatih Motorik Halus dan Manfaatnya Pada Sang Anak