Halo Sobat TGR! Setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki permainan tradisional yang menjadi ciri khas daerahnya. Begitu pula di wilayah Jawa Barat. Masyarakat Sunda menyebut permainan tradisional sebagai Kaulinan Barudak. Kaulinan dalam bahasa Sunda berarti permainan, sedangkan Barudak memiliki arti anak-anak. Permainan tradisional ini nyatanya berhasil mencetak rekor Muri sebagai pertunjukan permainan tradisional dengan partisipasi terbanyak secara virtual. Pemecahan rekor Muri ini diinisiasi oleh pemerintah provinsi Jawa Barat sebagai upaya pelestarian permainan tradisional serta mengurangi kecanduan gawai pada anak (Humas Jawa Barat, 2021). Sobat TGR, jenis Kaulinan Barudak Sunda sangat beragam, lebih dari lima puluh jenis permainan dapat ditemukan dan dimainkan. Ini nih beberapa jenis Kaulinan Barudak yang bisa Sobat TGR mainkan dengan teman-teman kalian.
1. Alung Boyong
Apakah Sobat TGR suka berolahraga, terutama bermain voli? Atau kalian berminat terhadap permainan yang satu ini? Jika iya, maka permainan tradisional Alung Boyong adalah pilihan yang tepat. Alung Boyong berasal dari bahasa Sunda yang artinya lempar ambil. Permainan ini serupa dengan permainan voli. Untuk memainkan permainan ini, sobat TGR perlu membentuk dua kelompok. Setiap kelompok harus berbaris berhadapan dengan kelompok lawan. Selanjutnya, salah satu kelompok dapat melemparkan bola kepada lawan. Jika lawan gagal menangkap bola, maka pemain tersebut harus menerima hukuman. Uniknya, bola dalam permainan Alung Boyong bukanlah bola voli atau bola-bola pada umumnya. Bola ini dapat dibuat dengan mudah dari kain-kain lusuh yang tidak terpakai. Selain menyenangkan, permainan tradisional ini juga mampu melatih ketangkasan dan solidaritas (Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, 2018).
2. Anjang-anjangan
Anjang-anjangan merupakan jenis Kaulinan Barudak yang umumnya dimainkan oleh perempuan. Konsep permainan ini cukup sederhana, yaitu permainan peran. Anak-anak dapat menirukan karakter atau aktivitas tertentu. Anak-anak bebas menentukan karakter atau aktivitas yang ingin diperankan, misalnya menjadi dokter dan pasien atau rumah-rumahan. Permainan ini dapat dilakukan dengan peralatan atau tanpa alat.
Meskipun mudah dan sederhana, Anjang-anjangan ternyata memiliki manfaat bagi anak, loh. Melalui permainan tradisional ini, anak dapat dengan bebas mengekspresikan imajinasi dan pemikiran. Selain itu, Kaulinan Barudak satu ini juga melatih jiwa sosialisasi anak-anak jika permainan ini dimainkan bersama teman-teman lain. Kusmiati dkk. (2016) menyebutkan jika permainan Anjang-anjangan juga mampu melatih kemampuan anak dalam bertanggung jawab. Peran yang dimainkan akan menuntun anak bertanggung jawab terhadap posisi yang dipilih.
3. Boy-boyan
Sobat TGR pasti tidak asing lagi dengan nama permainan yang satu ini! Permainan Boy-boyan adalah bagian dari Kaulinan Barudak yang dimainkan secara berkelompok. Permainan ini tidak hanya dapat ditemukan di wilayah Jawa Barat, tetapi juga beberapa wilayah lain di Indonesia. Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2019), permainan serupa juga ditemukan dengan nama yang sama. Selain itu, permainan ini juga dikenal sebagai Gaprek Kampung di wilayah Pati, Jawa Tengah.
Permainan tradisional Boy-boyan sangat mengutamakan ketangkasan pemainnya. Permainan ini diawali dengan menyusun pecahan genting atau lempengan batu. Selanjutnya, masing-masing anak harus melempar bola untuk menjatuhkan susunan tersebut, sedangkan pemain lainnya bertugas menjaga genting. Jika susunan tersebut roboh, maka pemain penjaga harus menangkap pemain lain dengan melemparkan bola ke bagian tubuh pemain lainnya. Bola yang digunakan terbuat dari bahan lunak sehingga tidak melukai ketika dilempar.
Itulah ketiga permainan tradisional khas Sunda yang dikenal sebagai Kaulinan Barudak. Di antara ketiga permainan di atas, apakah ada yang Sobat TGR minati dan ingin dimainkan bersama teman? Lupakan Gadget-mu, Ayo Main di Luar! (NAI/ed.NIU)
Referensi:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2019. Boi-boian. Dikutip dari dapobas.kemdibud.go.id: https://dapobas.kemdikbud.go.id1/home?show=isidata&id=914.
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. 2018. Alung Bonyong. Dikutip dari warisanbudaya.kemdikbud.golid: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=5933
Humas Jawa Barat. 2021. Pentas Kaulinan Tradisional Jabar Bergerak Cetak Rekor Muri. Dikutip dari humas.jabarprov.go.id: http://humas.jabarprov.go.id/pentas-kaulinan-tradisional-jabar-bergerak-cetak-rekor-muri/4482
Kusmiati, M., Kurniati, E., & Aryaprasetya, I. G. K. 2016. Pengaruh Permainan Tradisional Anjang-anjangan Terhadap Karakter Tanggung Jawab Anak Usia Dini. Edukid, 13(2), 159-169.
Wahyuni, Siti. 2021, 11 November. Permainan Tradisional “Alung Boyong” – Modul Nusantara. Dikutip dari youtube: https://www.youtube.com/watch?v=kQeTKBHsxPk.