Setiap orang pasti memiliki pola asuh yang berbeda-beda satu sama lain. Pola asuh tersebut biasanya bisa dipengaruhi oleh masa lalu dari si orangtua.
1. Pemboleh
Karakter orangtua yang pemboleh adalah sangat mencintai dan memanjakan anaknya. Mereka cenderung selalu memberikan kebebasan dalam mewujudkan keinginan anak dengan berlimpah tanpa memberikan kontrol sama sekali. Orangtua pun jarang atau tidak pernah sama sekali mendisiplin anaknya.
Efeknya : Anak bertumbuh menjadi anak yang manja dan cenderung bersikap kurang ajar kepada siapapun, tidak terkecuali juga kepada orangtuanya. Dari kebebasan yang diberikan justru bisa membawa anak masuk kedalam pergaulan yang salah.
2. Cuek
Karakter pola asuh orangtua seperti ini jarang atau hampir tidak pernah mengekspresikan rasa cintanya kepada anak. Orangtua cenderung menghindari atau bersikap acuh tak acuh kepada tumbuh kembang si anak.
Efeknya : Anak bertumbuh secara ‘liar’ dan cenderung memiliki masalah pada kepribadiannya. Karena si anak tidak pernah merasakan kasih sayang dari orangtuanya.
Baca juga : Absennya orangtua dalam hidup anak
3. Pemaksa
Karakter pola asuh orangtua pemaksa juga jarang atau hampir tidak pernah mengekspresikan rasa sayangnya kepada anak. Ia menerapkan pola pendisiplinan yang terlalu tinggi dan keras kepada anak. Dan cenderung selalu memaksakan kehendaknya tanpa pengecualian kepada si anak. Anak pun tidak diberikan alasannya mengenai kehendak dari si orangtua. Bahkan anak tidak boleh mengemukakan pendapatnya. Orangtua selalu berkata, “Orangtua paling benar, anak harus mengikuti titik tidak pakai koma !!”. Biasanya sikap orangtua sangat bertentangan dengan apa yang ia terapkan pada anaknya sehingga anak tidak bisa melihat contoh yang benar.
Efeknya : Anak memiliki kecenderungan melawan atau memberontak, menyimpan kepahitan/ konflik batin, tertekan secara mental dan jarang bergembira. Di satu sisi efeknya anak bisa menjadi pribadi yang pendiam dan tidak bisa bergaul dengan orang sekitarnya. Bahkan ia tidak bisa belajar untuk mengemukakan pendapatnya di depan umum.
4. Pemimpin
Karakter pola asuh orangtua seperti ini selalu mengekspresikan rasa sayangnya kepada anak dalam batas-batas kewajaran. Di sisi lain mereka tetap menerapkan sistem pendisiplinan yang seimbang. Setelah anak melewati masa pendisiplinan maka orangtua akan mulai menjelaskan mengenai alasan mengapa ia harus didisiplin dan apa tujuan baik di balik pendisiplinan itu.
Orang tua seperti ini sangat suka meluangkan waktu khusus bagi keluarga dan anak-anaknya. Bagi mereka belajar, berdialog, bermain, berdoa dan melakukan tindakan secara bersama-sama merupakan quality time bagi orangtua serta anak.
Efeknya : Anak akan bertumbuh secara normal dan belajar menghormati serta menyayangi orang-orang yang berinteraksi dengan dirinya. Anak pun juga berkembang menjadi pribadi yang unggul di atas anak-anak seusianya.
Nah kira-kira pola asuh mana yang kita terapkan pada anak-anak kita sekarang ?? Pastikan kita mendidik anak-anak dengan pola asuh sebagai pemimpin.
Baca juga : Mengajarkan sopan santun kepada anak