Menghentikan kebiasaan berbohong

5 Alasan mengapa harus menghentikan kebiasaan berbohong

Bagikan Artikel ini :

Kebiasaan berbohong merupakan sebuah tindakan menceritakan sepotong kebenaran dan sebagian lagi kebohongan. Atau mungkin lebih parahnya tidak menceritakan kebenaran seutuhnya dan membuat cerita yang berbanding terbalik dengan kenyataan yang sesungguhnya untuk menutupi kesalahan yang dilakukan. 

Lalu, apakah kita tidak boleh berbohong? Walaupun demi kebaikan?

Berbohong adalah tindakan yang bertentangan dengan prinsip kebenaran, apapun alasannya. Meskipun kita beralasan bahwa itu hanya kebohongan kecil ataupun bohong demi kebaikan. Berikut ini adalah 5 alasan yang mungkin dapat meyakinkan kita bahwa kebiasaan yang satu ini harus betul-betul kita pangkas dari hidup kita :

1. Berbohong adalah senjata terampuh untuk membunuh hati nurani kita.

Hati nurani manusia
Alarm Hati nurani akan berhenti berbicara

Kebiasaan berbohong merupakan senjata yang paling ampuh untuk membunuh hati nurani yang ada di dalam batin kita.

Mengapa berbohong dapat mematikan hati nurani?

Tugas utama hati nurani adalah terus mengingatkan kita untuk melakukan hal-hal yang benar. Apabila kita membuat sebuah keputusan memilih untuk berbohong dan menghiraukan suara hati nurani kita, sebetulnya tindakan kita itu sedang terus “membunuh” dan mematikan suara hati nurani kita. Suara hati nurani yang seperti alarm yang mengingatkan kita akan hal-hal yang tidak benar akan mulai berhenti berbicara, dan kita semakin “maklum” dan terbiasa dengan tindakan salah yang kita lakukan.

Seorang manusia tidak begitu saja menjadi jahat dan tidak bermoral. Semua itu bermula dari kompromi kecil akan kejahatan dan terus menerus mengabaikan hati nuraninya. Jika hati nurani kita tidak lagi menuduh ataupun mengingatkan akan tindakan jahat yang kita lakukan, itu menandakan bahwa hati nurani kita yang murni telah mati.

2. Kebiasaan berbohong yang telah mendarah daging sangat sulit untuk diubah.

kebiasaan berbohong
Bahkan untuk hal-hal sederhana pun sulit untuk jujur

Seseorang yang sudah terlanjur sering berbohong, atau istilahnya sudah ‘mendarah daging’ (kiasanmeresap benar ke dalam hati sanubari; sudah menjadi kebiasaan), maka akan sulit bagi orang itu untuk berkata jujur meski itu peristiwa yang kecil atau sederhana. Ia justru memiliki prinsip ‘aneh’ bagi orang kebanyakan : “Kalau bisa bohong, kenapa harus jujur ?”

Orang dengan kebiasaan berbohong yang telah berakar, akan selalu memiliki “daya reflek” untuk berbohong setiap kali berbuat kesalahan untuk menutupi kesalahannya dan orang lain dapat menerima keberadaan dirinya. Ia akan selalu memilih untuk berbohong dibandingkan berkata jujur dan menanggung konsekuensi dari kesalahan yang ia perbuat. Hal itu sekaligus membuat karakter responsibility (tanggung jawab) juga tidak terbangun dalam dirinya, karena akan selalu ada Pintu emergency darurat setiap kali melakukan kesalahan, yaitu berbohong.

Bukankah hal itu sangat menyedihkan? Tanpa sadar orang yang terus membiasakan diri berbohong membuat dirinya menjadi seorang yang pengecut, tidak bertanggung jawab dan tidak dewasa.

Baca juga : 5 kebiasaan kecil perusak kesuksesan

3. Berbohong adalah akar dari kejahatan lainnya.

Dari kebohongan, muncul kejahatan yang lainnya

Jika seseorang tidak belajar untuk menghentikan kebiasaan berbohong ini, maka cepat atau lambat tindakan kejahatan lainnya akan mulai muncul dalam dirinya. 

Tindakan itu bisa berbentuk mengambil sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya atau biasa kita kenal dengan mencuri, korupsi, bergosip, suka ‘mengadu domba’ orang lain, bermuka dua dan masih banyak lagi contoh kejahatan lainnya. 

4. Kebiasaan berbohong menjadikan seseorang egois dan tamak.

Sudah pasti kebiasaan berbohong akan membentuk seseorang menjadi pribadi yang egois dan tamak. Ia akan selalu melakukan tindakan bohong demi mendapatkan apa yang diinginkan atau yang menguntungkan baginya. 

Orang tersebut pun sudah tidak lagi memedulikan efek-efek buruk yang akan didapatkan orang lain akibat tindakan egois dan ketamakannya itu. Keuntungan diri sendirilah yang menjadi tujuan dan motivasi utama hidupnya.

5. Seorang pembohong tidak memiliki integritas dan tidak dipercaya.

integritas dan kejujuran
Integritas dan kejujuran

Sudah pasti orang yang suka berbohong pada akhirnya akan susah mendapatkan kepercayaan dan tanggung jawab yang besar dari orang lain. Bagaimana bisa diberi kepercayaan besar, jika hal kecil saja seperti kebiasaan berbohong tidak dapat ditanggulangi ?? 

Di tengah zaman dimana kebiasaan berbohong seakan sudah menjadi kultur dan budaya, orang yang memiliki INTEGRITAS lah yang akan menjadi jawaban dan teladan. Dan pertanyaannya apakah kamu salah satu orang yang memiliki integritas itu ?? 

tulah 5 alasan mengapa kamu harus menghentikan kebiasaan berbohong. Lalu bagaimana untuk menjadi seseorang yang jujur dalam segala hal ?? Caranya sangat sederhana, langsung saja baca artikelnya disini : Cara menjadi orang jujur

Penulis : S.O

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *