Ali Moertopo : Sang Ahli Adu Domba

Bagikan Artikel ini :

Dalam pelbagai buku mengenai kajian perubahan sosial, strategi kebudayaan, dan komunikasi massa, biasanya terdapat penjelasan tentang metode penjagaan keseimbangan (equilibrium) kekuatan di masyarakat.

Salah satu caranya adalah dengan membentuk kelompok sosial yang saling berlawanan—secara ideologi, ekonomi, dan kepercayaan. Namun, tidak boleh ada di antara mereka yang terlalu kuat atau lebih kuat dari kelompok lainnya. Mudahnya, masyarakat dipecah dengan politik belah bambu dan di setiap pecahan itu dipercayakan seorang petugas yang menyamar untuk memberi arahan, pelatihan, pengawasan, dan penyaluran dana.

Di zaman Orba dulu, tokoh yang cukup ahli dalam menciptakan skema seperti ini adalah Menteri Penerangan, Letnan Jendral Ali Moertopo. Banyak kelompok sosial, agama, politik, dan ekonomi yang ia rancang lewat satuan sakti di bawah komandonya, yang dikenal dengan nama Opsus. Tujuan utamanya hanya satu, yaitu mengokohkan suatu partai di puncak kekuasaan Indonesia.

Skema yang dibuat oleh Ali Moertopo ini tentu memakan korban, yakni rakyat biasa yang selalu dibentur-benturkan. Karena cara-cara begini sudah teruji keampuhannya, mungkinkah masih ada yang melakukan praktik semacam ini di Indonesia ?. Jika iya, ada kemungkinan mereka masih satu arah keilmuan, aliran dana, dan ideologi.

-Muhammad Gamal Abdurrahman
Editor: Gilang

Sumber:
-Ali Moertopo. Strategi Kebudayaan. Yayasan Proklamasi dan CSIS
-Tim Penulis Gema Insani Press. Tanjung Priok Berdarah. Gema Insani Press
-M. Busyro Muqoddas. Hegemoni Rezim Intelijen: Sisi Gelap Peradilan Kasus Komando Jihad. PUSHAM UII
-Jalaluddin Rakhmat. Rekayasa Sosial: Reformasi atau Revolusi?. Remaja Rosdakarya

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *