Bergosip Katanya Asik, Padahal..

Bagikan Artikel ini :

Ngegosip emang udah paling enak. Ghibahin orang ketawa ketiwi, puas banget rasanya hati.

Rumpi dan ngegosip memang salah satu cara manusia sejak jaman dahulu untuk bersosialisasi dan mendapatkan penerimaaan dari lingkungan sosial, dan mencari rutinitas yang seru dan selalu bikin penasaran.

Ga heran acara gosip di layar televisi pun selalu mendapatkan rating yang tinggi. Karena banyak peminatnya.

Studi penelitian mengungkapkan bahwa bergosip bikin orang merasa senang, karena perasaan superioritas yang didapatkan dengan cara merendahkan, mentertawakan atau mengasihani orang lain.

Kegiatan bergosip bisa didefinisikan sebagai kegiatan menceritakan suatu informasi separuh dari kebenaran atau bahkan memanipulasi suatu data dan fakta dengan motivasi dan sikap hati yang salah. Biasanya saat bergosip, kita membagikan informasi pribadi orang lain, tanpa orang yang bersangkutan tahu.

Gosip kan ga menyakiti siapapun, gpp donk..

Gosip itu sangat cepat menyebar, ga mungkin ditahan. Sejak awal orang bergosip, biasanya diawali dengan kalimat : “Tapi jangan bilang siapa-siapa ya..”

Hal itu aja suatu konsep awal yang gagal, karena kita sbg orang pertama saja sudah melanggar aturan tersebut. Jadi lambat atau cepat orang tersebut akan tahu bahwa ia dibicarakan, dan suatu saat hal itu akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri. Merusak reputasi diri kita sendiri.

Potensi Merusak dari Gosip

Pepatah mengatakan lidah lebih tajam daripada pisau. Gosip juga punya potensi daya rusak yang parah dan tidak terbayangkan oleh kita.

Target gosip dapat mengalami rasa malu, dan punya dampak jangka panjang seperti kehilangan percaya diri, depresi, bahkan hingga kasus bunuh diri.

Gosip bisa berkembang ke arah bullying yang juga punya efek psikologis yang menghancurkan mental seseorang : Depresi klinis, gangguan stres pascatrauma, serangan panik, insecure, rasa bersalah (guilty), dan dalam beberapa kasus yang sudah sangat parah mengakibatkan seseorang bunuh diri.

Selain daya rusak yang parah bagi orang yang menjadi target gosip, kebiasaan bergosip juga punya dampak negatif yang parah untuk diri kita sendiri. Dalam artikel selanjutnya Indonesiaone akan membagikan 4 dampak negatif dari kebiasaan bergosip.

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *