Jamuran, Permainan Khas Yogyakarta

Bagikan Artikel ini :

Halo sobat TGR!

Apakah teman-teman pernah mendengar tentang permainan khas Yogyakarta yang bernama Jamuran? Permainan ini dapat dimainkan dengan anggota berjumlah tujuh sampai sembilan orang lho! Cara bermainnya juga mudah sekali, sebab kita tidak membutuhkan peralatan apapun untuk bermain Jamuran. Kita hanya butuh lapangan atau tanah yang luas untuk tempat bermain. Permainan ini dimainkan oleh banyak anak, di mana ada satu anak yang berdiri di tengah (pancer) dan anak lainnya bergandengan tangan membentuk lingkaran yang mengelilingi pancer sambil menyanyikan lagu (Junikasari, 2019). 

Jamuran ya gege thok

Jamur apa ya gege thok

Jamur gajih mberjijah sak

Ara-ara

Sira mbadhe jamur apa?

(Dokumentasi channel Youtube sifrend pasmol lover’z, diakses 12 Januari 2022)

Selanjutnya anak yang menjadi pancer harus memilih jenis jamur yang diinginkan sehingga ia tidak akan terus menjadi peran yang sama dan berganti peran dengan temannya yang lain. Contohnya, jika pancer menyebutkan ‘jamur payung’, teman-teman yang mengelilinginya harus berdiri tegak dengan tangan terbuka. Kemudian, anak yang berperan sebagai pancer akan menggelitik ketiak teman-temannya. Jika salah seorang dari mereka tidak tahan, dia akan berganti menjadi pancer (Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Jogjakarta, 2014).

Permainan jamuran adalah permainan yang dihiasi dengan canda gurau dan tawa anak-anak yang bermain. Hal ini menjadi salah satu alasan permainan jamuran patut untuk dicoba. Tidak hanya karena kemudahannya, tetapi juga karena permainan ini mengutamakan keceriaan dan kegembiraan anak. Permainan ini tidak membebani anak untuk menang atau kalah. Dari sini kita bisa lihat bahwa permainan jamuran dapat membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan majemuk, keterampilan motorik, kepekaan, dan kemampuan berekspresi dengan irama, memahami dan mengendalikan diri sendiri, serta memahami dan menggunakan lingkungan (Junikasari, 2019).

(Dokumentasi budayajawa.id via sdn4kendit.sch.id, diakses 12 Januari 2022)

Manfaat permainan jamuran masih banyak lho! Permainan ini dapat membantu anak untuk belajar mematuhi aturan, belajar mengekspresikan bahasa verbal atau non verbal, belajar kerja sama, dan bertanggung jawab (Pramudyani, A. V. R., dkk., 2018). Selain itu, permainan jamuran dapat mengembangkan sosial emosional anak usia 5-6 tahun. Perkembangan sosial anak yang dapat dilihat adalah dengan meningkatnya kesadaran diri yaitu memperlihatkan kemampuan diri untuk menyesuaikan dengan lingkungan, rasa tanggung jawab diri sendiri dan orang lain, dan perilaku prososial anak yaitu mengekspresikan emosi (Karim & Muqowim, 2020).

Permainan jamuran tidak hanya mudah dan menyenangkan, tetapi juga memiliki segudang manfaat yang sangat baik untuk Sobat. Jadi tunggu apa lagi, yuk sama-sama kita lestarikan budaya bangsa melalui permainan tradisional seperti jamuran! Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Rumah! (PRA/ed.NIU)

REFERENSI:

_____. (2019). Permainan TradisionalDikutip dari SD Negeri IV Kendit: https://sdn4kendit.sch.id/blog/dummy-data-4. Diakses 16 Februari 2021.

Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014). Dolanan Jamuran. Dikutip dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta: https://budaya.jogjaprov.go.id/artikel/detail/394-dolanan–jamuran. Diakses 16 Februari 2021.

Junikasari, A. Z. (2019). Permainan Anak Tradisional Jamuran Sebagai Ide Dasar Penciptaan Hiasan Dinding Teknik Batik. 4, 516.

Karim, A. A., & Muqowim. (2020). Implementasi Permainan Tradisional Jamuran dalam Meningkatkan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini , 4, 25, 31.

Pramudyani, A. V. R., dkk. (2018). Buku Panduan Permainan Tradisional Berdasarkan Aspek Perkembangan AUD. Samudra Biru.

Lover’z, Sifrend Pasmol. (2017). “Dolanan jamuran” Diunggah pada 18 Februari 2017, diakses pada 12 Januari 2021. Video YouTube, 2:42, https://youtu.be/BQVLKAbDthE

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *