Kegagalan Dalam Perencanaan

Bagikan Artikel ini :

Dalam sebuah perencanaan, keadaan memang tidak akan selalu berjalan mulus sesuai dengan yang diharapkan. Namun hal itu tidak seharusnya menjadikan rencana yang ada menjadi gagal.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan sebuah rencana menjadi gagal

1. Kurangnya Niat

Dalam melakukan dan mengeksekusi perencanaan yang ada, sangat dibutuhkan tekad yang kuat dan kekonsistenan. Tidak bisa semangat di awal, lalu melempem di pertengahan. Tapi saat terus konsisten, walaupun mungkin ada penundaan dari rencana yang ada, tapi terus meningkat dan progress secara konsisten.

2. Kurang Persiapan

Sebuah rencana yang baik harus dipersiapkan dengan matang. Perlu rencana yang detail, sistematis, dan terukur. Semakin detail perencanaan tersebut, semakin mudah untuk kita dapat mencatat dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan tanpa ada yang terlewatkan.

3. Kurangnya dukungan

Perencanaan yang baik perlu didukung oleh orang-orang terdekat, misalnya : orangtua, pasangan, anak, ataupun sahabat. Meskipun sebuah perencanaan tetap dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari orang-orang terdekat, namun tidak adanya dukungan dari orang terdekat dapat menjadi salah satu faktor kurangnya motivasi yang menyebabkan kegagalan dalam perencanaan.

4. Absennya sosok mentor

Tidak memiliki mentor yang dapat memberi arahan juga dapat menjadi salah satu faktor kegagalan dalam perencanaan yang kita buat. Seorang mentor akan dapat melihat “blind spot” yang tidak dapat kita lihat dalam perencanaan yang kita buat dan dapat memberikan saran-saran yang sangat kita butuhkan untuk menyempurnakan perencanaan yang ada.

5. God Factor

Manusia berencana, Tuhan juga yang menentukan. Sehebat apapun kita merancangkan sesuatu, kita harus ingat bahwa manusia adalah makhluk yang penuh dengan keterbatasan. Kita membutuhkan campur tangan Tuhan dalam setiap jalan dan langkah kita. Orang lain mungkin menyebutnya keberuntungan, tetapi itu sebetulnya adalah pertolongan dari Tuhan.

Membuat Perencanaan yang Baik

  • Kenali keberadaan dan posisi kita saat ini, lalu buatlah tujuan dan goal yang akan dicapai. Dengan begitu perencanaan kita akan tetap realistis dan terukur.
  • Buatlah perencanaan yang realistis sesuai dengan kondisi kita saat ini, mulailah dari langkah pertama dan jangan buat target yang muluk-muluk agar tujuan kita dapat tercapai dengan baik.
  • Buatlah perencanaan yang detail dan sistematis. Detail artinya kita mempersiapkan segala sesuatu hingga poin-poin paling sederhana yang perlu kita siapkan. Sistematis artinya kita membuat perencanaan langkah demi langkah yang harus kita lakukan agar goal kita tercapai.
  • Membuat perencanaan rangkap apabila di perjalanan kita menemui kesulitan atau jalan buntu. Tujuan kita tidak boleh berubah, tapi kita memerlukan plan B sebagai alternativ.
  • Miliki input dan masukan dari orang-orang yang kompeten (mentor, sahabat, rekan, keluarga) Hal ini akan dapat mempertajam perencanaan yang kita buat dan menyadarkan kita dari blindspot yang tidak dapat kita lihat.
  • Membuat perencanaan secara berkala. Misalnya : setiap 3 bulan, atau 6 bulan dengan evaluasi berkala dari waktu ke waktu, sehingga kita dapat mengukur progress atau pencapaian yang telah kita raih dan jalani.

Semoga bermanfaat.

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *