Halo Sobat TGR! Mainan tradisional kapal otok-otok dan telepon kaleng adalah mainan sudah ada Indonesia sejak jaman dulu. Nah, permainan tradisional ini ternyata bekerja dengan menggunakan konsep fisika lho! Penasaran? Yuk simak ulasannya!
1. Kapal Otok-Otok
Mainan tradisional ini dinamakan kapal otok-otok karena saat kapal bergerak diatas air terdengar bunyi seperti “otok-otok-otok”. Mainan yang bebentuk miniatur kapal ini dapat bergerak tanpa baterai dengan memanfaatkan konsep fisika yaitu prinsip tekanan uap air.
Prinsip kerja kapal ini menggunakan penggerak berupa uap air yang keluar dari pipa dalam kapal. Adanya sumbu api pada pipa di dalam kapal otok-otok mengakibatkan pemanasan yang dapat meningkatkan suhu air. Uap yang dihasilkan dari air panas ini mendorong keluar air di dalam kapal, sehingga kapal otok-otok bisa terdorong. Siklus ini terjadi secara terus-menerus sampai kapal otok-otok dapat bergerak di atas air.
Bagaimana cara mainnya? Mula-mula, siapkan terlebih dahulu baskom yang berisi air sebagai tempat bagi kapal untuk bergerak. Lalu, siapkan kapal otok-otok, dan perhatikan bahwa kapal otok-otok memiliki dua bagian pada badan kapal. Pada bagian pipa, masukkan sedikit air dan pada bagian pembakar masukkan kapas yang telah dibasahi dengan minyak sayur. Nyalakan kapas pada bagian pembakar tersebut dengan api dan masukkan kembali ke bagian kapal. Kapal otok-otok akan mulai bergerak apabila bagian pembakar kapal sudah cukup panas.
2. Telepon Kaleng
Mainan tradisional telepon kaleng awalnya merupakan karya seorang fisikawan Robert Hooke dalam penemuannya, yakni teknologi telepon yang menggunakan kaleng dan kawat sebagai medianya. Prinsip inilah yang mendasari munculnya penemuan telepon listrik. Mainan tradisional telepon kaleng memanfaatkan konsep fisika yaitu prinsip gelombang suara. Telepon kaleng bekerja dalam menyalurkan suara dengan media kawat atau benang yang saling terhubung antara dua kaleng yang dipegang oleh masing-masing lawan bicara.
Benang atau kawat berfungsi sebagai medium gelombang suara. Pada saat pembicara mengeluarkan suara dalam kaleng, benang yang berfungsi sebagai medium dapat mentransmisikan gelombang suara menjadi gelombang mekanis longitudinal (atau gelombang suara) agar sampai menjadi suara ke kaleng kedua (lawan bicara) oleh benang atau kawat. Permainan telepon kaleng dimainkan oleh dua orang dengan cara berdiri di sisi berbeda dan memegang masing-masing kaleng. Pemain dapat berkomunikasi yaitu berbicara dan mendengar lawan bicara melalui kaleng pada telepon kaleng.
Selain sebagai sarana bagi anak untuk pemenuhan kebutuhan bermainnya, melalui mainan kapal otok-otok dan telepon kaleng ternyata juga memiliki manfaat sebagai media pembelajaran anak supaya memahami konsep dasar fisika. Bahkan, pada mainan telepon kaleng, pengetahuan bahasa serta kemampuan berkomunikasi yang diperlukan bagi anak di masa awal pertumbuhan juga akan terasah melalui permainan ini. Oleh karena itu sobat TGR, Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!
Mainan tradisional di atas bisa didapatkan di TGR Store lho! (Krn/ed.AW&SF)