Manyipet, Permainan tradisional suku Dayak

Bagikan Artikel ini :

Halo Sobat TGR! Berbicara tentang permainan tradisional di tanah air kita tercinta tentu tidak ada habisnya. Kali ini, kita akan mengulas salah satu adalah permainan tradisional yang populer dari masyarakat suku Dayak, pulau Kalimantan. Apa namanya? Yuk, kita simak bersama!

Baca juga : Permainan tradisional asal Cirebon

Nama permainan tersebut adalah manyipet atau dalam Bahasa Indonesia disebut ‘menyumpit’. Permainan ini sudah dikenal secara turun temurun dari nenek moyang suku Dayak. Pada jaman dahulu, manyipet dikenal sebagai suatu keahlian yang wajib dimiliki oleh laki-laki masyarakat Dayak dan sering dilakukan untuk berburu di hutan atau berperang. Namun, sekarang manyipet lebih dikenal sebagai permainan dan olahraga tradisional masyarakat Dayak yang dilombakan setiap tahunnya di berbagai acara daerah, salah satunya adalah Festival Budaya Isen Mulang di Kalimantan Tengah setiap bulan Mei.

(Dokumentasi Sekretariat Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, 2019)

Umumnya permainan ini mirip seperti pletokan bambu, namun dalam permainan manyipet yang digunakan adalah kekuatan nafas untuk memainkannya. Alat pertama yang digunakan dalam permainan ini adalah sipet atau sumpitan yang berupa kayu ulin asli hutan Kalimantan. Panjang sipet berkisar 1-3 meter tergantung dari postur penyumpit, lalu bagian tengahnya dilubangi dengan teknik khusus oleh masyarakat Dayak. Sipet yang umumnya digunakan oleh masyarakat Dayak bagian ujungnya terdapat tombak, namun dalam permainan keseharian bagian tersebut tidak digunakan.

Baca juga : Kaulinan barudak, permainan tradisional suku Sunda

elanjutnya adalah damek, yakni anak panah yang terbuat dari bilah bambu, lidi aren ataupun sirap berdiameter 1 cm dan panjang 15 cm. Damek tersebut lantas diraut bagian ujung depan dan ujung pangkalnya dibentuk kerucut. Ujung pangkal ini terbuat dari kayu yang digunakan sebagai pendorong dari nafas yang ditiupkan. Damek yang telah disiapkan biasanya disimpan di tempat khusus dari bambu yang disebut pelet.

Permainan manyipet biasanya dapat dilakukan secara perorangan atau beregu. Mula-mula, masukkan ujung damek (anak panah) yang diraut ke dalam sipet (sumpitan). Siapkan papan bidik, lalu tiupkan satu sisi dari pangkal damek dengan kuat, sampai damek tersebut meluncur terbang mengenai sasaran. Dalam perlombaan, peserta menembakkan sejumlah damek ke sasaran baik dengan posisi jongkok maupun berdiri dalam waktu tertentu dan pemenang ditentukan dengan jumlah skor tertinggi.

Pada perlombaan yang diikuti, para peserta datang dari penjuru daerah di Kalimantan dan biasanya setiap peserta diharuskan mengenakan pakaian khas dari tempat asal masing-masing. Peserta yang diangkat sebagai pemenangnya akan menjadi suatu kebanggaan dari daerah asalnya. Oleh karena itu, permainan ini adalah salah satu identitas asli yang sangat populer bagi masyarakat Dayak.

Nah, itulah tadi ulasan mengenai permainan tradisional khas masyarakat Dayak. Sangat menarik, kan? Sebagai generasi penerus bangsa, mari kita bersama-sama mengenal dan melestarikan permainan tradisional dari setiap daerah di Indonesia, supaya tidak punah ditelan zaman. Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar! (CAA/ed.SF)


Referensi:

Anonim. (2019, Agustus 30). Lestarikan Manyipet Olahraga Khas Dayak. Diambil kembali dari https://mediacenter.palangkaraya.go.id/: https://mediacenter.palangkaraya.go.id/lestarikan-manyipet-olahraga-khas-dayak/

Hidayat, M. A. (2019, Juni 19). Mewariskan permainan manyipet di Kalteng kepada generasi milenial. Diambil kembali dari Antara Kalteng: https://kalteng.antaranews.com/berita/326194/mewariskan-permainan-manyipet-di-kalteng-kepada-generasi-milenial

Koten, T. (2017, September 6). Inilah Senjata Dayak Seperti Senjata Hantu, Senjata Apa Itu? Diambil kembali dari netralnews.com: https://www.netralnews.com/news/rsn/read/100067/inilah-senjata-dayak-seperti-senjata-hantu-senjata-apa-itu

Nofalwiska. (2018, Mei 4). Manyipet, Tidak Hanya Sekedar Menyumpit. Diambil kembali dari Prokabar.com: https://prokabar.com/manyipet-tidak-hanya-sekedar-menyumpit/

Talajan, G. (2019). Festival Budaya Isen Mulang 2019: Petunjuk Teknis. Palangka Raya: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah.

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *