Mengenal permainan tradisional kelereng

Bagikan Artikel ini :

Halo Sobat TGR! Permainan kelereng memang menjadi salah satu permainan legendaris yang serng dimainkan sejak dahulu. Berkumpul dengan teman sambil bermain kelereng adalah hiburan yang sangat menyenangkan. Namun, seberapa tahu Sobat TGR tentang permainan kelereng? Yuk, simak rangkuman informasi tentang kelereng!

Perkembangan Permainan Tradisional Kelereng

(Dokumentasi TGR Campaign, 2019)

Menurut Supriyanto (dikutip dalam Kartiko, 2014), kelereng muncul sejak zaman kerajaan. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan bahwa di Yogyakarta masih terdapat tiga kelereng berukuran besar, terbuat dari marmer berdiameter sekitar 15-30 cm dan berlokasi di dekat Makam Kotagede. Batu kelereng tersebut diceritakan sebagai mainan Raden Rangga, putra dari Panembahan Senopati yang berkuasa pada masa kerajaan Mataram Islam.

Baca juga : Permainan tradisional dari biji-bijian

Kemudian, dalam perkembangannya kita mengenal kelereng sebagai sebuah objek berukuran kecil yang diproduksi dari pabrik. Umumnya, kelereng yang kita kenal adalah mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca. Namun, di daerah yang jauh dari perkotaan, kelereng seringkali dapat berupa biji-bijian yang diurai. Di beberapa daerah, kelereng terbuat dari campuran semen dan kapur yang dibentuk bulat atau dari batu wali yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai kelereng yang kita kenal (Hasanah, 2016).

Manfaat bermain kelereng?

(Dokumentasi TGR Campaign, 2019)

Selain untuk melestarikan permainan tradisional, permainan kelereng juga memiliki beberapa manfaat. Salah satunya, permainan kelereng dapat meningkatkan kemampuan motorik halus (Fauziah, 2018). Gerakan jari serta pengaturan kekuatan dan kecepatan kelereng dengan menggunakan jari-jari tangan sangat penting dalam mengasah kemampuan motorik halus. Kemudian, permainan kelereng juga membantu anak untuk mengenal matematika sekaligus bentuk bangun datar. Pemain perlu menghitung banyak kelereng di dalam arena permainan. Kemudian, pemain juga melukis segitiga atau persegi di tanah sebagai wadah untuk meletakkan kelereng yang akan dibidik anak (Siregar & Lestari, 2018).

Nah, sekarang Sobat TGR sudah mengerti kan, tentang seluk beluk kelereng. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, bermain kelereng bersama kawan! Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar! 

Mainan tradisional di atas bisa didapatkan di TGR Store lho! (Jsk/ed.SF)

REFERENSI:

Siregar, N., & Lestari, W. (2018). Peranan permainan tradisional dalam mengembangkan kemampuan matematika anak usia sekolah dasar. Jurnal Mercumatika: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika2(2), 1-7.

Fauziah, I. F. (2018). Pengaruh permainan tradisional kelereng terhadap kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun di ra raden fattah dan tk mardisunu kabupaten tulungagung. Diunduh dari http://repo.iain-tulungagung.ac.id/id/eprint/8874

Hasanah, U. (2016). Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan Tradisional Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak5(1).

Kartiko, G. A., & Marsono, P. (2014). ANALISIS MORFO-SEMANTIS ISTILAH-ISTILAH PERMAINAN NEKERAN DI KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada).

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *