Mengenal permainan tradisional populer : Layang-layang

Bagikan Artikel ini :

Halo Sobat TGR! Layang-layang adalah salah satu permainan tradisional yang semua orang pasti mengenalnya. Permainan ini tidak terbatas dimainkan bagi anak-anak saja, tetapi orang dewasa juga menggemarinya. Permainan ini pun menjadi primadona, sebab layang-layang dapat dieksplorasi sesuai kreatifitas pemainnya.

Permainan layang-layang di Indonesia ada sejak abad ke-17 berdasarkan catatan sejarah Melayu yang menyebutkan terdapat kerajaan yang mengikuti festival layang-layang. Permainan ini menjadi sangat populer pada awal abad ke-21 (Supriyono, 2018).

(Dokumentasi TGR Community, 2018)

Di beberapa daerah, layang-layang bukan hanya difungsikan sebagai permainan biasa, melainkan sebagai alat bantu dalam beraktifitas. Contohnya di Pangandaran, Jawa Barat, layang-layang digunakan sebagai alat bantu untuk menangkap kelelawar. Lain lagi di daerah Lampung, layang-layang digunakan sebagai alat bantu untuk memancing. Sedangkan di Sulawesi, layang-layang digunakan di sektor pertanian, salah satunya sebagai pengusir hama.

Uniknya, di provinsi Bali, ada pula yang mengkreasikan layang-layang menjadi karya seni. Warga Bali membuat layang-layang dengan berbagai macam bentuk dan ukuran, biasanya untuk dimainkan di daerah pantai yang anginnya kencang. Bahkan, terdapat acara yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Juli, yaitu Festival Layang-layang Bali.

(Dokumentasi Sportourism via Kintamani.id)

Umumnya, jenis layang-layang yang paling banyak dimainkan adalah layang-layang aduan. Selain harganya yang terjangkau, layang-layang ini juga mudah untuk didapatkan; bisa dengan membuat sendiri ataupun membeli di toko mainan. Bentuk dari layang-layang ini tersusun dari arku (kerangka layangan) yang terbuat dari bambu/buluh. Buluh yang dipakai relatif kecil namun agak keras, lentur, serta tidak mudah patah. Pada arku juga terdapat benang jahit untuk mengikat  kedua buluh serta menghubungkan keempat ujungnya sehingga membentuk kerangka layang-layang.

Kertas layangan aduan sendiri umumnya dilapisi bahan kertas minyak atau karton tipis. Bahan ini dipakai karena ringan dan tidak mudah robek saat tertiup angin kencang. Tidak ada aksesoris apapun pada layangan aduan, hanyalah bentuk layangan dasar dan cat yang biasanya ditambahkan untuk mempercantik layangan. Sebab, layangan aduan harus mudah bergerak, jadi ornamen-ornamen lainnya kurang diperlukan.

Nah, sebelum bermain layang-layang, ada beberapa hal yang patut Sobat TGR perhatikan, yaitu:

  • Lokasi bermain

Mula-mula, cari tempat yang cukup lapang untuk bermain layang-layang. Usahakan tempat tersebut jauh dari tiang listrik, antena parabola, pepohonan atau benda lain yang memungkinkan layang-layang rawan tersangkut. Jangan bermain layang-layang di jalan raya, sebab senar/benang layang-layang dapat mengenai para pengendara dan hal ini bisa berbahaya. Sudah banyak kasus cukup fatal yang terjadi akibat kelalaian ini. Maka, pastikan tempat bermain layang-layang aman terlebih dahulu ya!

  • Senar

Terdapat dua jenis senar yang digunakan untuk bermain layangan aduan. Pertama yakni senar yang berbahan plastik dan kedua adalah gelasan, yaitu senar yang dilapisi serbuk halus pecahan kaca (porselen dan sebagainya). Cara pemasangannya ialah dengan mengikat gelasan kurang lebih sepanjang 15-20 cm pada bagian pangkal layang-layang, kemudian disambung dengan senar biasa yang ukurannya lebih panjang daripada gelasan.

(Dokumentasi Hops.id, diakses 6 Agustus 2020)

Pemasangan gelasan pada senar tersebut bertujuan memutus senar layang-layang lawan yang saling beradu. Namun, sangat perlu untuk diperhatikan, hindari memainkan layang-layang hanya dengan senar gelasan saja. Sebab, hal ini akan sangat berbahaya dan fatal; akibatnya tangan dapat teriris senar gelasan yang tajam atau malah akan melukai orang lain. Maka dari itu, penggunaan senar ini perlu pengawasan orang dewasa atau orang yang berpengalaman.

  • Layang-layang

Untuk layangan aduan, persiapkan layangan yang diadu tersebut dapat terbang dengan seimbang dan tidak ada bagian yang robek atau berlubang.

  • Sarung tangan

Meskipun sudah memasang senar dengan baik dan benar, sebaiknya tetap gunakan sarung tangan untuk melindungi tangan kita. Hal ini akan memperkecil resiko tangan kita terluka/teriris senar. Pilih jenis sarung tangan yang menutup jari-jemari seluruhnya.

  • Topi dan kacamata

Kedua benda ini sangat berguna untuk melindungi kita dari paparan sinar matahari langsung, juga supaya tidak silau, karena kita memainkan layang-layang di tempat terbuka. Umumnya, saat bermain layang-layang paling baik ialah siang hari, ketika cuaca cerah dan cukup berangin. Maka pemakaian kacamata menjadi penting, untuk menambah kenyamanan saat bermain layang-layang. Untuk jenis kecamatanya, sebaiknya gunakan yang berwarna gelap.

Nah, kini Sobat TGR sudah mengerti kan, apa saja yang harus diperhatikan apabila ingin bermain layang-layang? Apabila sobat TGR mempersiapkannya, bermain layang-layang menjadi sangat menyenangkan, sebab aman dan tidak mengganggu orang lain. Tetap utamakan keselamatan diri sendiri dan juga orang-orang di sekitar kita ya! Yuk, bermain layang-layang! Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar! (Jtk/ed.SF)

Referensi:

Anonim. (tanpa tahun). Kintamani.id. Layang-Layang Khas Bali, Bukti Keunikan Tradisi dan Budaya Pulau Dewata: https://www.kintamani.id/layang-layang-khas-bali-bukti-keunikan-tradisi-dan-budaya-pulau-dewata-005529.html. Diakses 6 Agustus 2020.

Mufrod. (2020). Hops.id. Benang gelasan sambar nyawa di jalan, asik dipakai adu layangan: https://www.hops.id/benang-gelasan-layangan-sambar-nyawa-di-jalan/. Diakses 6 Agustus 2020.

Supriyono, Andreas. (2018). Serunya Permainan Anak Zaman Dulu. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *