Halo Sobat TGR!
Salah satu manfaat permainan tradisional adalah dapat membantu meningkatkan aspek motorik (gerak) anak. Aspek motorik tersebut dapat berupa motorik halus yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan, maupun motorik kasar yang berhubungan dengan koordinasi dan keseimbangan antar anggota tubuh yang melibatkan otot-otot besar.
Bentengan, atau disebut juga rerebonan di daerah Jawa Barat, merupakan salah satu permainan tradisional asli Indonesia yang dapat dimainkan untuk membantu melatih aspek gerak motorik kasar anak. Permainan ini membutuhkan kecepatan berlari dan ketangkasan dalam proses bermainnya. Umumnya bentengan dimainkan oleh dua tim yang kemudian menentukan bentengnya masing-masing sesuai kesepakatan. Tujuan utama dari permainan ini adalah masing-masing tim berusaha “menyerang” dan merebut benteng lawan, sehingga tim yang dapat merebut benteng tim lawan terlebih dahulu yang menjadi pemenangnya.
Mau tahu cara bermain bentengan? Yuk simak tata cara serta aturan bermain bentengan:
- Bagi pemain menjadi dua tim yang bertanding dengan jumlah pemain 4–8 orang tiap tim;
- Tentukan tempat bertahan/benteng tim, dapat berupa pohon, batu, tiang, tembok dan lain-lain. Wilayah aman adalah ketika anggota tim menyentuh/berada di sekitar benteng masing-masing;
- Lakukan suit untuk menentukan tim mana yang akan “menyerang” lebih dahulu;
- Tim yang diserang dapat melawan dengan mengejar anggota tim penyerang dan menangkap serta menyanderanya dengan cara menyentuh anggota tubuh tim lawan, begitu pula sebaliknya. Penangkapan dapat dilakukan selama anggota tim lawan tidak berada di dalam wilayah aman benteng;
- Tempatkan tawanan/sandera di sekitar benteng musuh;
- Anggota tim yang tertangkap/tersandera dapat dibebaskan oleh anggota tim yang lain dengan cara menyentuh tangan atau anggota tubuhnya;
- Tim pemenang adalah tim yang terlebih dahulu merebut benteng musuh dengan menyentuh tiang/benda yang telah dipilih lawan sebagai benteng dan menyerukan kata ‘Benteng!’.
Selain membutuhkan ketangkasan dan kelincahan, permainan ini juga membutuhkan penyusunan stategi yang matang dalam bermain. Umumnya, ada yang bertugas sebagai penyerang yang berkesempatan mengambil alih benteng dan menangkap anggota tim lawan, ada yang menjadi mata-mata yang bertugas membebaskan tawanan dan menjadi pengganggu pertahanan tim lawan serta penjaga benteng. Selain melatih aspek gerak anak, permainan ini juga dapat mengajarkan tentang pentingnya kerja sama dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Anak juga dapat diajarkan untuk saling membantu teman yang mengalami kesulitan, tergambar pada usaha anggota tim untuk membebaskan temannya dari tawanan tim lawan.
Jadi tunggu apa lagi Sobat TGR, Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar! (Awd/ed.AW&SF)