Coba perhatikan ilustrasi gambar di bawah ini :
Dalam ilustrasi tersebut, sang profesor meminta untuk para hewan yang ada di depannya untuk mengikuti sebuah ujian. Agar adil, maka semua peserta harus mengikuti ujian yang sama, yaitu memanjat pohon.
Sudah dapat ditebak bukan, siapa pemenangnya ? Tentu saja si monyet yang memang kemampuan dasarnya adalah memanjat. Sementara semua hewan yang lain harus gagal dalam ujian tersebut.
Meskipun ironi, tapi itulah gambaran dari sistem pendidikan yang ada di era modern ini. Semua siswa dinilai berdasarkan standar penilaian tertentu yang sama secara akademik. Sehingga bagi beberapa siswa yang kurang unggul dalam kemampuan akademik, akan dicap gagal dan bahkan “bodoh”.
Padahal sebenarnya tidak ada manusia yang bodoh, semuanya memiliki kecerdasan, yang tidak dapat diukur hanya berdasarkan seberapa jago orang itu menghafal atau menguasai matematika.
Berikut ini adalah beberapa jenis kecerdasan manusia :
1. Intelegensi Verbal : Kemampuan berkata-kata.
Pernahkah kita melihat seseorang yang mampu berkomunikasi dengan sangat baik, menyampaikan ide dan gagasan yang ia miliki dengan cara yang sederhana, namun lugas dan dalam sehingga setiap orang yang mendengarkannya terpengaruh olehnya.
Wujud pengaruhnya bermacam-macam, entah itu terinspirasi, menjadi bersemangat, menjadi tercerahkan, dan menerima informasi dan pemahaman baru.
Itulah salah satu kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, yaitu kecerdasan verbal.
Orang yang memiliki kecerdasan ini sanggup mengkomunikasikan pemikirannya kepada orang-orang lain. Dengan cara itu ia dapat memobilisasi massa dan mensinergikan kekuatan yang ada di dalam diri banyak orang.
2. Intelegensi Visual : Kemampuan pengamatan.
Jenis kecerdasan kedua adalah intelegensi visual. Bukan sekedar “melihat” saja, tetapi mengamati dengan aktif dan menemukan hal-hal penting dan krusial yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.
Misalnya saja : Seseorang melihat kemacetan yang terjadi setiap pagi di suatu jalan tertentu. Hanya dengan mengamati situasi yang ada, ia dapat menarik poin penting yang menjadi akar permasalahan kemacetan tersebut, mungkin faktor lebar jalan, volume kendaraan, jam masuk kerja dan sekolah, dan lain lain.
Kemampuan ini sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang ada di posisi kepemimpinan, agar mereka dapat mengambil keputusan dengan benar. Kemampuan ini juga sering dimiliki oleh para konsultan yang mampu mengamati permasalahan orang lain dan menemukan akar masalah dan solusi yang jitu atas permasalahan tersebut.
3. Intelegensi Logis
Kemampuan berpikir, mengambil kesimpulan, analisis, dan kemampuan mengambil keputusan.
Orang-orang dengan kecerdasan logis yang tinggi, memiliki nalar yang sangat baik dan mampu menimbang dan mengkalkulasi setiap resiko maupun peluang yang ada di hadapannya. Dengan begitu ia mampu menghasilkan solusi terbaik yang kadang tidak dapat terpikir oleh orang lain.
Kemampuan kecerdasan logis ini berhubungan cukup erat dengan kecerdasan visual (pengamatan). Kombinasi dari keduanya akan menghasilkan seseorang memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang sangat unggul.
4. Intelegensi Kreatif
Orang-orang dengan kecerdasan kreatif mampu menciptakan sesuatu yang baru atau terobosan inovasi yang sangat unik, efektif, dan unggul.
Kemampuan ini sebetulnya telah dimiliki oleh manusia sejak jaman purbakala, dimana manusia membuat peralatan berburu dan bertani dari batu ataupun kayu untuk membantu proses mereka berburu dan bertani. Dengan memanfaatkan benda dan hal lainnya sebagai alat bantu, membuktikan bahwa manusia memiliki potensi kreatifitas yang tidak terhingga.
5. Intelegensi Fisik
Kemampuan ini dimiliki oleh para atlet dan olahragawan. Mereka memiliki fisik, kelenturan tubuh, dan reflek yang sangat baik yang membuat mereka mampu bergerak dengan kuat dan dinamis.
Kecerdasan ini seringkali kurang diapresiasi di lingkungan sekolah formal, namun sebetulnya memiliki potensi yang luar biasa jika diasah sejak dini.
6. Intelegensi emosional
Orang-orang dengan kecerdasan emosinal memiliki kemampuan empati dan memahami orang lain. Mereka memiliki kepekaan dalam memahami perasaan orang lain dan memahami perasaan mereka sendiri.
Kecerdasan Emosional (EQ) adalah kapabilitas seorang individu untuk menyadari emosi yang terdapat dalam diri sendiri dan juga orang disekitar mereka dan menggunakan emosi dalam berpikir dan juga bertindak.
Itulah sebabnya mereka seringkali dianggap memiliki mental yang stabil dan tidak mudah tergoncang emosinya. Kecerdasan emosional ini sangat erat kaitannya dengan kecerdasan lainnya yaitu kecerdasan spiritual, yaitu hubungan dengan Sang Pencipta.
Intelegensi emosional ini bahkan telah dibuktikan merupakan faktor yang sangat menentukan kesuksesan karir seseorang. Bahkan Intelegensi Emosional (EQ) berkontribusi 2x lipat lebih besar dibandingkan Kecerdasan Intelektual (IQ)
7. Intelegensi Spiritual
Kecerdasan Spiritual (SQ) merupakan hal yang lebih fundamental di antara kecerdasan yang lain.
Kecerdasan spiritual akan mengoptimalkan cara berpikir rasional (IQ) dan emosional (EQ) dikarenakan kecerdasan spiritual memiliki akses yang lebih tinggi dalam hal makna, nilai hidup, tujuan, dan aspek alam bawah sadar manusia yang terkait dengan filosofi hidup, cara pandang/perspektif, dan mentalitas seseorang.
Adanya kecerdasan spiritual akan membuat mekanisme berpikir yang berbeda dalam diri kita sehingga kita dapat melihat arti atau nilai dari sebuah masalah dengan kepala yang tenang. Hal itu berpengaruh erat dengan “pengenalan” seseorang akan Sang Pencipta, sehingga ia memiliki rasa tentram dan damai yang melampaui akal manusia.
Sebuah studi di Amerika juga menunjukkan bahwa otak manusia memancarkan frekuensi yang sama saat sedang fokus belajar dan saat sedang sembahyang atau bermeditasi dan merenungkan ayat-ayat kitab suci.
Saat seseorang mengasah kemampuan spiritualnya ( Dengan berdoa, merenungkan Firman, bermeditasi, sembahyang, maka secara otomatis potensi otaknya juga menjadi maksimal.
Dalam artikel selanjutnya, Indonesiaone akan memberikan tips cara melatih ketujuh kecerdasan ini secara praktis dan sederhana.
Semoga bermanfaat.