Jika kita memperhatikan orang-orang yang sukses di puncak, semuanya punya 1 kesamaan yang tidak bisa disangkal lagi, yaitu mereka adalah orang-orang yang sangat ahli di bidangnya. Mereka semua adalah seorang “master” di bidangnya masing-masing.
Untuk menjadi seorang ahli, tidak terjadi dalam semalam. Butuh ribuan malam bertekun dan berlatih untuk mengasah dan mempertajam keahlian yang ada.
Permasalahannya, ada banyak orang yang sebenarnya memiliki potensi yang sangat luar biasa, tetapi ketika mereka melanjutkan sekolah atau kuliah, mereka justru mengambil jurusan atau bidang yang bertolak belakang dengan potensi yang mereka miliki.
Akibatnya, setelah mereka lulus studi, mereka menjadi pekerja dengan skill rata-rata, atau bahkan di bawah rata-rata. Tidak jarang mereka akhirnya keluar dari pekerjaan mereka dan memulai kembali menekuni bidang yang mereka sukai mulai dari nol. Banyak waktu yang akhirnya mereka korbankan, tetapi paling tidak mereka menyukai pekerjaan yang sesuai dengan passion dan potensi mereka.
Sebetulnya hal itu tidak perlu terjadi jika kita dapat mengenali potensi kehidupan kita dengan akurat. Kita dapat mengenali potensi terpendam yang kita miliki melalu bakat dan minat, hobi dan hal yang kita sukai.
Nah kali ini, Indonesiaone akan membagikan beberapa tips praktis tentang bagaimana cara menjadi ahli di bidang tertentu berdasarkan minat dan bakat yang kita miliki :
1. Kenali minat yang kita miliki.
Ada orang yang memiliki minat yang besar dalam dunia seni, sehingga ketika ia dipaksa untuk belajar di sekolah, ia justru merasa terkekang. Begitu juga dengan orang yang memiliki minat besar dalam olahraga, ia akan merasa terpenjara saat harus duduk manis selama berjam-jam di bangku sekolahan.
Ketika kita mengenali minat dan bakat yang kita miliki, kita dapat mengikuti jejak kaki orang-orang yang terlebih dahulu sukses di bidang tersebut. Bagaimana cara orang-orang tersebut berlatih dan mengembangkan kapasitasnya sedemikian rupa, mentalitas dan sudut pandang apa yang mereka miliki, dan bahkan kesalahan yang mereka lakukan sehingga kita tidak perlu ikut mengalaminya.
Mulailah mencari tahu hobi dan minat kita. Hal apa yang sering kita lakukan dan membuat kita happy. Hobi dapat menjadi salah satu petunjuk awal tentang bakat dan minat yang kita miliki.
2. Tulis semua hobi dan hal yang kita sukai.
Seringkali kita memiliki banyak hobi dan hal yang kita sukai dalam waktu yang bersamaan. Tulis sebanyak-banyaknya di secarik kertas dan mulailah menyaring, mana yang betul-betul kita sukai, hal apa yang kita lakukan dengan porsi waktu lebih banyak dibandingkan yang lainnnya. Berikan nilai 1-10 kepada setiap hal yang kita sukai itu. Dari catatan tersebut, kita mulai bisa mengidentifikasi hal apa yang sebenarnya betul-betul kita minati.
Minat adalah dorongan atau keinginan yang ada diri seseorang terhadap hal atau objek tertentu.
3. Amati cara kita menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
Kita juga dapat mengamati cara kita menyelesaikan suatu aktivitas harian.
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif cepat dibandingkan dengan orang lain, namun dengan hasil yang justru lebih baik.
Misalnya ada aktivitas yang kita lakukan lebih baik dari orang lain, bisa jadi itu adalah potensi bakat yang tersimpan dalam diri kita. Misalnya : Kita selalu diandalkan di rumah dalam menemukan resep-resep masakan yang baru.
Selain itu, kita juga dapat mengenali “respon spontan” yang kita miliki.
Contohnya : Seseorang diminta menceritakan kembali apa yang ia alami.
Seseorang yang mampu bercerita dengan detail, ditambah dengan bumbu-bumbu cerita yang membuat cerita lebih dramatis, langsung dapat disimpulkan bahwa orang tersebut memiliki potensi untuk berbicara atau biasa disebut kecerdasan verbal. Jika kemampuan ini terus diasah, ia dapat menjadi seorang pembicara hebat, MC, presenter berita, dan sebagainya.
Contoh lainnya : Seseorang dibawa ke suatu tempat dan melihat kondisi sekelilingnya. Orang tersebut mampu merekam apa yang ia lihat, dan setelah berpikir sejenak ia sanggup menjabarkan hal-hal yang tidak sempat diperhatikan oleh orang lain. Artinya orang tersebut memiliki kemampuan untuk mengamati dan kecerdasan menganalisa.
4. Siapakah role model yang kita miliki.
Cobalah temukan siapa role model yang kita miliki.
Ajukan pertanyaan kepada diri kita sendiri :
- Apa yg membuat kita terinspirasi dengan sosoknya ?
- Adakah kesamaan-kesamaan yang dimiliki sosok idola tersebut dengan diri kita.
- Bagaimana cara sosok role model tersebut berpikir, sudut pandangnya, dan gaya hidupnya.
Kita dapat mengajukan banyak pertanyaan untuk mendapatkan analisa yang mendalam tentang apa yang sebenarnya kita “cari” dari sosok yang kita idolakan tersebut.
5. Bertanyalah kepada orang-orang terdekat.
Orang terdekat seringkali mengenal kita dan dapat melihat potensi yang ada dalam diri kita. Tanyakanlah pendapat dari orang-orang terdekat kita, seperti keluarga, sahabat, dan rekan kerja kita.
Setelah kita sudah mengidentifikasi bakat dan minat yang kita miliki, inilah waktunya untuk mengembangkan kapasitas yang kita miliki. Kita dapat mulai mengamati orang-orang yang telah sukses dan memunculkan prestasi di bidang yang kita minati, dan temukan karakter yang mereka miliki.
Pada umumnya setiap orang yang bertahan di puncak kesuksesan selalu memiliki karakter yang gigih, tekun, tidak mudah menyerah, senang pada perubahan, mau belajar dan siap untuk dikoreksi. Selain itu juga mereka adalah orang yang sangat disiplin dan menghargai waktu.
Kesuksesan akan selalu diuji oleh waktu dan tantangan. Setiap orang yang membangun dengan tekun, selangkah demi selangkah, akan mendapati goncangan dan tantangan yang mereka hadapi justru akan membawa posisi mereka semakin naik. Namun orang yang membangun “kesuksesan semu” dengan jalan pintas dan cara yang tidak benar akan mengalami kesuksesan yang ia bangun selama ini akan runtuh begitu saja dalam sekejap.