Apa itu toxic relationship

Apa itu toxic relationship?Ini ciri-cirinya

Bagikan Artikel ini :

Belakangan ini banyak sekali orang yang membahas tentang toxic relationship. Tapi sebenarnya apa itu toxic relationship ?

Toxic relationship dapat diartikan sebagai suatu hubungan dimana seseorang berada didalam kondisi yang tidak nyaman secara konsisten, dimana rasa kesal, marah dan kesedihan lebih dominan dibandingkan rasa senang dan nyaman.

Dalam sebuah hubungan, perbedaan dan konflik adalah sebuah hal yang pasti akan terjadi, dan hal itu dapat membantu kedua pasangan mengenal satu sama lain. Namun, jika konflik terus menerus terjadi secara konsisten, berlangsung dalam waktu yang lama dan terus menerus, justru menjadi pertanyaan, layakkah hubungan ini dipertahankan ?

Pacaran tapi justru ngebatin. Mau putus tapi keluarga udah saling kenal deket..,Sadar kalau hubungan ini merusak, tapi udah terlanjur sayang..

Seringkali orang terjebak dalam hubungan yang toxic, dan tidak sadar ia berada di dalamnya. Nah untuk itu, ini dia beberapa ciri hubungan yang toxic :

1. Rasa sedih, kesal dan tidak nyaman yang dominan.

Seseorang yang ada dalam toxic relationship akan mendapati bahwa energi kehidupannya terus terkuras, dikarenakan rasa tidak nyaman, kesal atau sedih yang berkepanjangan akibat hubungan yang ia jalani.

Kehidupannya sehari-hari dipenuhi oleh ketakutan, kesedihan, rasa tidak bahagia, rasa tidak nyaman dan pasrah terhadap kelakuan dari pasangannya.

2. Tindakan dan perbuatan yang tidak sinkron.

Ciri lain dari sebuah hubungan yang toxic adalah tindakan seorang pasangan yang tidak sesuai dengan omongannya. Ngakunya sayang, tapi kelakuannya justru menyakiti pasangannya.

Hal itu disebabkan karena sebetulnya ia jauh mencintai dirinya sendiri dibandingkan pasangannya.

Baca juga : Apakah ciuman sebelum pernikahan adalah bukti cinta ?

3. Cara menyelesaikan konflik selalu negatif.

Dalam sebuah toxic relationship, konflik yang terjadi akan selalu diselesaikan dengan cara yang negatif dan sangat ekstrim. Ada beberapa orang yang emosinya meledak-ledak dan melakukan kekerasan verbal (kata kasar, merendahkan, melecehkan) pasangannya, atau melakukan kekerasan fisik.

Namun ada juga yang ekstrim di kutub yang berlawanan, yaitu mendiamkan pasangannya berhari-hari, hilang tanpa kabar, bersikap dingin dan acuh tak acuh. Tujuannya adalah “menghukum” pasangannya dan membuat pasangannya merasa bersalah dan kehilangan.

4. Manipulatif atau obsesif

Dalam sebuah hubungan yang toxic, biasanya salah satu pasangan adalah pasangan yang manipulatif dan ingin mengendalikan pasangannya. Hubungan yang ada akan selalu dipenuhi oleh tuntutan demi tuntutan kepada pasangan.

Ia mengatur segala sesuatu tentang pasangannya. Tapi tujuannya bukanlah demi kebaikan pasangannya, tapi demi memuaskan ekspektasi dan keinginan yang ia miliki. Ia tidak peduli jika pasangannya terpaksa mengalami kehancuran, asalkan ekspektasi dan standar pasangan ideal yang ia miliki terpenuhi.

5. Hidupnya mengalami kemunduran.

Seseorang yang ada dalam toxic relationship, akan selalu dipenuhi konflik dimana salah satu pihak berusaha menghancurkan yang lain.

Hidupnya akan mengalami kemunduran, dari pribadi yang ceria menjadi depresi, atau menjadi pribadi yang rapuh dan tempramental.

Apa itu toxic relationship
Hidupmu tidak kemana-mana, justru alami kemunduran..

Lalu, apa yang harus saya lakukan jika saya sadar sedang ada di dalam toxic relationship?

Tidak ada yang tidak dapat diperbaiki jika kita mau berserah kepada yang Maha Kuasa. Sadarilah prinsip penting ini : Kita tidak akan bisa mengubah diri pasangan kita. Hanya Tuhan yang sanggup mengubahkan hati seseorang.

Karena itu, pastikan kita menggantungkan harapan kita hanya kepada Tuhan, sambil terus mengevaluasi diri, apakah toxic relationship yang sedang kita jalani salah satunya karena perilaku kita sendiri yang menyebabkan pasangan “bereaksi”. Pastikan kita tidak menuntut pasangan kita, tetapi justru menuntut diri kita sendiri untuk menjadi lebih baik.

Baca juga : Menjadi keluarga yang utuh dan langgeng.

Namun, bagi kamu yang menjalani toxic relationship dalam status pacaran, kamu dapat mempertimbangkan kembali hubungan yang ada. Siapkah kamu untuk menghadapi situasi yang berat penuh dengan tangisan seumur hidupmu? Coba komunikasikan kembali tentang prinsip, nilai kehidupan, dan impianmu tentang sebuah hubungan kepada pasanganmu. Jika tidak ada titik temu, maka lebih baik kamu berpisah jalan saat ini daripada harus menyesal seumur hidup.

Baca juga : Persiapan penting sebelum menikah.

Kunci dari hubungan yang sehat adalah kedua pasangan memiliki nilai dan dasar kehidupan yang sama, tujuan yang sama, saling menghormati dan saling percaya. Kedua pasangan mendorong satu sama lain untuk dapat mencapai puncak potensinya, tanpa ada tuntutan dan paksaan.

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *