Bahagia itu wajar

Bahagia Itu Wajar

Bagikan Artikel ini :

Bahagia itu wajar!! Menjalani kehidupan sehari – hari tidak boleh disertai dengan rasa lelah, capek, dan kehilangan harapan. Mungkin satu dua hari mengalami berbagai perasaan tersebut tidaklah menjadi masalah. Tapi jika sudah berminggu – minggu, berbulan – bulan, bahkan bertahun – tahun, hal tersebut sudah tidak lagi wajar. Sebab sesungguhnya hidup Anda layak untuk diisi dengan kebahagiaan, sukacita, dan damai sejahtera.

Lalu faktor apa yang menentukan kebahagiaan dalam hidup ini? Uang? Harta? Takhta?Kebaikan orang lain? Jika Anda menganggap itu semua dapat membahagiakan diri Anda, maka hal itu jugalah yang akan mengecewakan diri Anda. Uang bisa saja hilang, harta bisa juga hilang, posisi pun bisa juga hilang, bahkan orang lain yang baik bisa berubah dan akhirnya berbuat jahat kepada Anda. Suatu kebodohan jika Anda menggantungkan kebahagiaan pada itu semua.

Bagaimana Anda bisa beroleh kebahagiaan yang sejati? Bergantunglah pada yang pasti – pasti saja. Apa yang dimaksud hal yang pasti – pasti saja? Yaitu prinsip – prinsip kehidupan yang sejati! Bahwa kebahagiaan hanya bisa diperoleh dari prinsip dan sudut pandang yang benar tentang kehidupan!

Contoh prinsip kehidupan tentang ‘lebih baik memberi daripada menerima’, ‘harta bukan segalanya’, ‘Tuhan adalah segalanya’, ‘lebih baik berkorban daripada menuntut’, ‘hati yang gembira adalah obat’. Jika itu Anda praktekkan dalam hidup sehari – hari, maka sudah pasti hidup Anda jadi bahagia, mudah bersyukur, dan bersukacita.

Tidaklah wajar menjalani hidup penuh air mata, Tuhan tidak menetapkan Anda untuk menderita, melainkan untuk berbahagia dalam segala keadaan. Ubah sudut pandang Anda, maka kebahagiaan menjadi milik Anda.

Saat kamu menjalani hidup berdasarkan tujuan (Purpose) yang Sang Pencipta taruh atas hidupmu, tanpa disadari sesungguhnya kamu sedang mengejar sesuatu yang lebih besar dari dirimu sendiri. Ada dua hal yang harus dimengerti oleh setiap kita mengenai maksud serta pengertian dari kebahagiaan itu sendiri.

1.  Setiap tujuan hidup yang Sang Pencipta taruh atas hidup seseorang selalu ditujukkan untuk membuat orang yang bersangkutan menjadi orang yang berguna bagi banyak orang lain.

Saat kamu telah menemukan tujuan hidupmu yang sesungguhnya maka kamu akan selalu mendapati bahwa dirimu diciptakan oleh Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Sesukses, sehebat dan sekaya apapun dirimu akan menjadi tidak bermakna saat kamu menikmati kebahagiaan itu hanya seorang diri. Namun berbeda dan akan lebih jauh bermakna serta berharga saat semua itu bisa kamu nikmati dan berbagi dengan orang-orang lain.

bahagia itu wajar

Cobalah menemukan ‘jembatan penghubung’ yang dapat mengkondisikan dirimu untuk mulai bisa berbagi kebahagiaan yang kamu miliki kepada orang lain. Hal ini justru akan membuat dirimu dapat menikmati kebahagian yang lebih besar dan sifatnya langgeng.

2.  Kita perlu mendefinisi ulang pemahaman yang selama ini kita miliki mengenai kebahagiaan. Banyak orang memahami kebahagiaan sebagai moment atau saat kita berhasil meraih dan menerima sesuatu.

Sesungguhnya, alasan seseorang terus dibakar oleh api ambisi dan pada akhirnya berakhir menjadi seseorang yang serakah atau tidak pernah merasa puas dengan apa yang ia miliki adalah karena pemahaman yang ia miliki tentang kebahagiaan adalah dengan menerima atau mendapatkan sesuatu.

Saat kamu mendapatkan sesuatu, kamu memang akan merasakan suatu kebahagiaan namun kebahagiaan tersebut akan selalu bersifat sementara. Dan demi untuk merasakan kebahagiaan yang sama, kamu harus mendapatkan sesuatu yang lain dan dalam jumlah yang lebih besar atau banyak. Secara perlahan tapi pasti, kamu sedang menumbuhkan suatu ‘perasaan kecanduan’ yang membuatmu berubah menjadi seseorang yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah kamu miliki. Berbeda saat kamu memahami kebahagiaan sebagai momen untuk memberi atau berbagi apa yang kamu miliki dengan orang lain.

Momen berbagi dengan orang lain yang kamu jalani akan menciptakan suatu rasa kebahagiaan yang berbeda. Kamu akan menikmati suatu porsi kehidupan yang tidak bisa di ambil oleh siapapun yaitu sebuah kebahagiaan hidup yang sejati. Dan rasa bahagia tersebut akan selalu tersimpan dalam memorimu sehingga kapanpun kamu mengingat kembali momen berbagi tersebut, maka rasa bahagia yang sama akan kembali muncul.

Untuk mulai dapat berbagi, kita tidak harus memiliki segala sesuatu terlebih dahulu. Mulailah dengan apa yang sekarang kita miliki dan teruslah bertumbuh dalam membagikan kebahagiaan kepada banyak orang lain.

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *