Sukacita Memberi daripada menerima

Sukacita Memberi : Semakin Banyak Memberi Diri Semakin Banyak Menemukan Diri

Bagikan Artikel ini :

Kita semua tentu tahu betapa luar biasa rasanya saat kita diberi sesuatu oleh orang lain. Namun, kebahagiaan dari mendapatkan sesuatu hanya bertahan sebentar saja, tetapi kebahagiaan batin akan datang ketika kita menolong orang lain memiliki kehidupan yang lebih baik. Memberi dengan hati yang tulus akan membuat hidup kita dipenuhi oleh suka cita dan menyegarkan jiwa kita.

Memberi adalah salah satu jalan untuk kita berpindah dari hidup yang berpusat pada diri sendiri dan memungkinkan kita untuk berkembang melampaui keterbatasan manusiawi. Kebahagiaan sejati terletak pada tindakan memberi tanpa mengharapkan balasan.

Penelitian akademis dan sejarah manusia selama ribuan tahun telah mengonfirmasi bahwa manusia akan mendapatkan arti, kepuasan, dan kebahagiaan hidup saat membuat orang lain bahagia, dan bukan berpusat pada diri sendiri.

Baca juga : Inilah makna kebahagiaan yang sebenarnya

Mengapa memberi ?

Saat orang-orang ditanya tentang hal ini, jawabannya bermacam-macam : Karena ini kehendak Tuhan, agar saya merasa lebih baik, saya ingin berbagi, orang lain membutuhkan, karena itu adalah hal yang baik.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apa yang kita rasakan saat kita memberi ? 

Tentunya saat kita memberi dengan tulus, ada perasaan puas dan bahagia di dalam batin kita.  Sewaktu kita memberi, fokus hidup kita tidak lagi terfokus hanya pada diri sendiri, masalah dan tantangan yang kita hadapi. Memberi akan membuka kesempatan untuk kita melampaui dunia kita sendiri dan melihat dari sudut pandang yang jauh lebih luas. Kita akan menyadari bahwa permasalahan hidup yang kita hadapi tidaklah signifikan jika dibandingkan dengan penderitaan yang dirasakan oleh orang lain.

Baca juga : Perbedaan berserah dan menyerah

Tindakan memberi akan membangkitkan rasa berharga pada diri sendiri dan membawa kebahagiaan. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa kebahagiaan berkaitan erat dengan seberapa besar rasa syukur yang kita naikkan, sementara ketidakbahagiaan bersumber dari keinginan diri sendiri mencari sesuatu untuk mengisi kekosongan di dalam diri kita.

Memberi adalah salah satu investasi terbaik yang dapat kita lakukan untuk memperoleh kebahagiaan sejati. Memberi dengan benar datangnya dari hati, tanpa mengharapkan balasan. Kita mendapati, semakin banyak kita memberi, justru akan lebih banyak yang kita terima. Kuasa dari memberi termanifestasi melalui kebaikan dan kemurahan hati yang kita limpahkan untuk orang lain

Sukacita memberi lebih dari sukacita menerima

Selain itu, memberi memiliki kuasa untuk merubah mood dan perasaan kita. Jika kita sedang merasa sedih, cobalah melakukan sesuatu yang membuat orang lain senang, dan lihatlah hasilnya pada dirimu sendiri. Jika kita merasakan kosong dan sendiri, coba lakukan sesuatu yang bermakna dan bermanfaat bagi orang lain, dan rasakan manfaatnya. Poin pentingnya, kamu harus melakukan hal-hal ini dengan antusias dan penuh semangat

Ada banyak kisah dan contoh seseorang yang menemukan kebahagiaan dari memberi. Narayanan Krishnan adalah seorang lulusan manajemen dari Madurai, India. Ia berhenti dari pekerjaannya sebagai koki hotel bintang lima ketika melihat seorang laki-laki yang kelaparan sedang menyantap kotorannya sendiri. Berangkat dari situ, Krishnan memulai niat mulianya untuk memberi makan ribuan orang miskin dan tunawisma di negerinya secara gratis.

Contoh lainyan adalah Sanjit “Bunker” Roy, pendiri dari Barefoot College. Sejak lulus dari kuliah di tahun 1965, Roy telah memberikan hidupnya untuk melayani orang miskin dan membantu masyarakat kumuh dan pedesaan menjadi mandiri. Barefoot College memiliki program edukasi yang mendorong pembelajaran sambil melakukan (learning by doing), seperti melatih para ibu-ibu tua di Afrika dan pegunungan Himalaya belajar teknologi surya sehingga mereka bisa membawa listrik ke desa mereka yang terpencil.

Kebahagiaan dan kasih yang kita salurkan kepada orang lain, akan membawa kebahagiaan sejati dan kesatuan dengan Sang Pencipta. Saat kita memberi, kita akan menuai kebahagiaan melihat senyum yang lebar, tawa, tangis bahagia, dan rasa syukur akan hidup. Kita tahu jika orang memberikan sedikit saja dari waktu, keahlian, pengetahuan, hikmat, belas kasihan, kekayaan, dan cinta, dunia akan menjadi tempat yang lebih damai dan sehat untuk didiami.

Upah dari memberi tidak ternilai harganya. Jika kita menginginkan kebahagiaan, kita harus lebih dulu memberikan kebahagiaan. Jika kita menginginkan cinta, kita harus terlebih dahulu memberikan cinta. Kita tidak bisa mengharapkan seseorang memberikan sesuatu kepada kita, tetapi tidak akan ada yang pernah bisa menghalangi kita untuk memberi. Kita memiliki kuasa untuk memberi, dan nikmatilah sukacita memberi.

Carilah kesempatan untuk memberi dan menolong orang lain. Sukacita akan datang kepada kita saat kita memberi diri pada orang lain. Mari berlatih dan bertekun untuk menjadi orang yang membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi orang-orang lain.

Bagikan Artikel ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *